Senin, 30 Maret 2015

LAPORAN RESPIRASI JANGKRIK

TUGAS INDIVIDU 
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK 4107) 


 RESPIRASI PADA JANGKRIK 





DI SUSUN OLEH : 
NAMA : DIMAS ANGGIH P 
NIM : 
POKJAR : PURWOKERTO BARAT 




PROGRAM STUDI S1-PGSD 
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN 
UIVERSITAS TERBUKA 
UPBJ PURWOKERTO 
2015-1




I. PENDAHULUAN 

A. LATAR BELAKANG
 Respirasi adalah serangkaian reaksi biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi atau membakar zat-zat makanan guna menghasilkan energi diperlukan oleh makhluk hidup dengan hasil samping berupa karbon dioksida. Walaupun respirasi dan bernapas saling berhubungan , respirasi memiliki arti yang lebih dalam, respirasi merupakan proses menghasilkan energi, sedangkan bernapas merupakan cara makhluk hidup melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untuk melakukan aktivitas kehidupan, seperti sintesis, gerak, pertumbuhan, dan bereproduksi. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel maupun mulut. Secara sederhana reaksi kimia yang trejadi dalam respirasi dapat ditulis sebagai berikut :
 C6H12 + O2 CO2 + H2O + energi Oksigen yamg diperoleh dari proses bernapas digunakan dalam proses respirasi, sedangkan karbon dioksida yang dihasilkan ari proses respirasi dikeluarkan melalui proses bernapas. Respirasi berkaitan erat dengan laju metabolisme karena laju metabolisme merupakan jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksida dan bahan makanan memerlukan oksigen ( dalam jumlah yang dibutuhkan ) untuk menghasilkan energi yang diketahui menghasilkan jumlahnya juga, akan tetapi laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain spesies hewan, temperatur, aktivitas dan ukuran badan. Sel-sel tubuh terus menerus menggunakan oksigen untuk reaksi metabolisme yang melepaskan energy dari molekul nutrien dan menghasilkan ATP. Pada waktu yang sama, reaksi ini juga melepaskan karbon dioksida. Konsumsi oksigen dan produksi karbon dioksida terjadi di dalam mitokondria sesuai terjadinya respirasi seluler. Kerena jumlah karbon dioksida yang melimpah menghasilkan keasaman yang bersifat racun bagi sel tubuh, maka CO2 yang berlimpah itu harus dibuang dengan cepat. Dua sistem yang memasok oksigen dan membuang karbon dioksida adalah sistem kardioksikular dan sistem respirasitori. Sistem respirasitori memberikan pertukaran gas, mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida, sedangkan sistem kardioksikular mengangkut gas dalam darah antara paru-paru dan sel-sel, tubuh.


B. TUJUAN
1 .Mempelajari proses pernapasan hewan.
2. Mengetahui pengaruh berat serangga yaitu jangkrik terhadap laju respirasi.
3. Melihat faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada hewan saat bernapas.  
II. ALAT DAN BAHAN
 1. Respirometer
2. Neraca Ohauss
3. Kristal KOH
4. Air yang sudah diberi pewarna
5. Vaselin/lilin
6. kapas
7. Pipet tetes
8. Gelas
9. stop watch
10. jangkrik  


III. CARA KERJA
1. Masukan 2 jangkrik ke dalam tabung respirometer
2. Masukan Kristal KOH yang telah dibungkus oleh kapas ke dalam tabung respirometer
3. Tutup respirometer
4. Oleskan vaselin/lilin pada sambungan penutupnya agar tidak ada udara yang keluar masuk
5. Teteskan air yang sudah diberi pewarna menggunakan pipet tetes pada ujung respirometer hingga garis 0
6. setelah air berda di angka 0 nyalakan stop watch
7. Biarkan hingga air berhenti / hingga mendekati jangkrik nya
8. setelah berhenti matikan stop watch dan catat berapa menit waktu yg dibutuhkan air hingga berhenti
9. setelah itu lakukan percoban yang ke dua
10. dengan cara menambah jangkrik yang tadi menjadi 5 (dengan catatan jangkrik yang sudah di coba harus diganti dengan jangkrik baru)
11. bersihkan terlebih dahulu resirometer nya menggunakan tisu/kapas dan juga ganti kristal KOH yang tadi dengan yang baru,
12. Lakukan percobaan lagi dari awal
13. Dan coba bedakan percoban ke 1 (dengan 2 jangkrik) dengan percobaan ke 2 (dengan 5 jangkrik) 14. Jika berhasil maka hasilnya akan terliat jelas perbedaan nya.  


 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
 A. HASIL B. PEMBAHASAN
 Pernafasan pada serangga dilakukan denga menggunakan sistem trakea. Udara keluar dan masuk tidak melalui mulut melainkan melalui lubang – lubang sepanjang kedua sisi tubuhnya. Lubang – lubang pernafasan tersebut dinamakan stigma atau spirakel. Pada masing – masing ruas tubuh terdapat sepasang stigma, sebuah di sebelah kira dan sebuah lagi di sebelah kanan. Stigma selalu terbuka dan merupakan lubang menuju ke pembuluh trakea. Trakea bercabang – cabang sampai ke pembuluh halus yang mencapai seluruh bagian tubuh. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar mengikuti trakea dengan cabang – cabangnya. Jadi, oksigen diedarkan tidan melalui darah melainkan langsung dari pembuluh trakea ke sel – sel yang ada disekitarnya. Dengan demikian cairan tubuh serangga (“darah serangga”) tidak berfungsi mengangkut udara pernafasan tetapi hanya berfungsi mengedarkan sari – sari makanan dan hormon. Proses pernafasan serangga terjadi karena otot – otot yang bergerak secara teratur. Kontraksi otot – otot tubuh mengakibatkan pembuluh trakea mengembang dan mengempis, sehinga udara keluar dan masuk melalui stigma. Pada saat trakea mengembang, udara masuk melalui stigma, selanjutnya masuk ke dalam trakea, lalu ke dalam trakeolus dan akhirnya masuk ke dalam sel – sel tubuh. O2 berdifusi ke dalam sel – sel tubuh. CO2 hasil pernafaasan dikeluarkan melalui sistem trakea yang akhirnya dikeluarkan melalui stigma pada waktu trakea mengempis. Akan semkin banyak jangkrik sering bergerak maka laju pengukur akan semakin cepat, begitu juga dengan banyaknya jangkrik yang ada di dalam tabung maka laju pengukur akan semakin cepat. Tapi harus diingat keadaan tabung respirometer ini juga harus benar-benar bersih,karna jika tidak akan menghambat lajunya pengukur. Fungsi dari kristal KOH sendiri adalah : sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume oksigen yang dihirup serangga tidak bisa diukur.
Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat higroskopis. Reaksi antara KOH dengan CO2, sebagai berikut: • KOH + CO2 → KHCO3 • KHCO3 + KOH → K2CO3 + H2O  


V. KESIMPULAN
 Setelah melakukan penelitian maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Semua organisme membutuhkan oksigen untuk berespirasi.
2. Kebutuhan oksigen setiap organisme dipengaruhi oleh jenis organisme, serta aktivitas organisme tersebut.
3. Tidak semua jenis hewan memiliki sistem respirasi yang sama, alat – alat pernapasan dan lain sebagainya yang sama pula.
4. Habitat yang mereka tempati juga mempengaruhi sistem respirasi mereka, walaupun pada jenis serangga ataupun jenis hewan yang serupa.  

 VI. DAFTAR PUSTAKA
http://secuilmimpi.blogspot.com/2013/10/laporan-respirasi-pada-serangga-jangkrik.html http://nuraininafisah.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-respirasi-pada.html
http://tugas-kuliah-dimasap.blogspot.com/2015/03/laporan-respirasi-jangkrik.html


VII. LAMPIRAN



(MAAF UNTUK MUSIK-MUSIK DAN ANIMASI BLOG NYA MENYUSUL :D )