PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK 4107)
FOTOTROPISME
DI SUSUN OLEH
:
NAMA : DIMAS ANGGIH P
NIM : 825133079
POKJAR
: PURWOKERTO BARAT
PROGRAM STUDI S1-PGSD
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UIVERSITAS TERBUKA
UPBJ PURWOKERTO
2015-1
PENDAHULUAN
Kebiasaan atau perilaku pada
tumbuhan agaknya merupakan bawaan. Semua spesies apapun bereaksi dengan cara
yang sdama terhadap stimulus tertentu. Tidak ada yang bersifat sementara
mengenai respon tumbuhan apapun. Tumbuhan tidak memiliki system saraf, perilaku
tumbuhan hanya terbatas pada gerak tumbuh dan gerak turgor. Gerak yang arahnya
ditentukan oleh arah stimulus yang mengenai tumbuhan disebut
tropisme.membengkonya koleoptil avena (oat) ke arah sumber cahaya adalah
fototopisme positif. Gerak yang umum, yaitu yang tidak di arahkan ka arah
ttertentu disebut gerak nasti. Terbukanya bunga tulip pada hari-hari yang
hangat merupakan termonasti.
Kebanyakan dari organisme berekasi
terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau
menjauh dari sudut tertentu terhadapnya. Respon ini disebut teksis. Hal ini
sama dengan tropisme pada tumbuhan kecuali bila lokomosi yang nyata dari
seluruh organisme terlibat.bahkan organisme se-sederhana
Tropisme adalah pergerakan dalam
pertumbuhan sel (umumnya pada sel tumbuhan) yang menyebabkan pergerakan organ
tumbuhan utuh menuju atau menjauhi sumber rangsangan (stimulus).Apabila
pergerakan pertumbuhan menuju ke arah sumber rangsangan maka disebut tropisme
positif, sedangkan pergerakan pertumbuhan yang menjauhi sumber rangsangan
disebut tropisme negatif. Secara etimologis, tropisme berasal dari bahasa
Yunani "tropos" yang memiliki makna "berputar".Saat ini
telah ditemukan beberapa macam tropisme berdasarkan sumber stimulus atau
rangsangannya.
TUJUAN
-
Mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh besar dalam proses fototropisme.
ALAT
DAN BAHAN
- Gardus
- Gunting / cuter
- Aqua Gelas
- Tanah
- Air
- Biji kecambah / Jagung / Kacang merah/ kedelai
CARA
KERJA
a.
Siapkan alat dan bahan, ambil gardus
yang akan di gunakan
b.
Lubangi gardus tersebut membentuk
lingkaran/kotak kurang lebih 3-5 cm
c.
Kemudian ambil aqua gelas, potong bagian
atasnya, karna akan digunakan untuk menanam biji kecambah nya
d.
Siapkan air dan tanah
e.
Kemudian tanam biji kecambahnya di dalam
aqua gelas, dan sebaiknya jangan terlalu dalam, menaruh biji kecambah
f.
Kemudian tutupi percobaan tersebut
dengan gardus yang sudah di lubangi tadi.
g.
Dan terakhir amati selama 3 hari
berturut-turut.
.
PEMBAHASAN
Dari
hasil pengamatan, kita bisa membuktikan bahwa fototropisme adalah gerak arah
tumbuhan menuju pada rangsang cahaya matahari. Gerak ini hanya berlaku pada
daun dan batang karena bersifat fototrop, sedangkan akar hidrotrop atau menuju
ke arah sumber air.
Pada
percobaan biji monokotil dan dikotil lubang diatas, kita dapat melihat bahwa
pertumbuhan perkecambahan pada jenis biji tersebut sangat cepat. Hal ini
dikarenakan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi. Seperti jumlah intensitas
cahaya, dimana lubang diatas lebih banyak seiring dengam arah tumbuh
kotiledon. Faktor cahaya ini berpengaruh terhadap biji jagung dan biji kacang
merah yaitu arah tumbuh batang beserta daun menuju arah yang normal yaitu
menuju atas, selain itu tumbuhan yang tumbuh dari biji tumbuh dengan subur.
Selain faktor cahaya, ada juga faktor ketersediaan air. Ada juga faktor
kelembabpan yang berpengaruh pada pengaktifan enzim-enzim pertumbuhan.
Sedangkan
pada perlakuan lubang dibawah, kedua sampel jenis biji monokotil dan dikotil
tumbuh agak lambat, ini dikarenakan faktor pencahayaan yang kurang maksimal
oleh arah dari bawah, dimana arah tumbuh akar. Sehingga pertumbuhan kotiledon
sangatlah lambat, dan arahnya agak membungkuk ke bawah. Ini dikarenakan gerak
oleh rangsang cahaya dari bawah. Faktor kelembapan disini berperan aktif karena
cahaya bersal dari bawah specimen yard, sehingga mempengaruhi penguapan dan
kelembabpan menjadi tinggi. Disisi lain faktor ketersediaan air yang membuat
suasana dalam specimen yard tidak begitu kering.
Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan kotiledon
biji kacang merah(dikotil), selain faktor cahaya dan air. Faktor yang sangat
mendasar yaitu biji dikotil memilki sifat yang lambat betumbuh atau memerlukan
waktu yang lebih lama untuk proses pertumbuhan, jika dibandingkan dengan biji
monokotil yang tumbuhnya relatif lebih cepat karena sifat dari mayoritas
tanaman berbiji monokotil adalah berumur pendek, lain dengan dikotil yang
berumur rata-rata relatif lama. Kemungkinan lain adalah biji yang digunakan
untuk percobaan sudah terlalu tua atau masih terlalu muda, sehingga
kotiledonnya lambat tumbuh dengan baik.
KESIMPULAN
Pada
percobaan fototropisme dapat kita simpulkan Semua jenis tumbuhan memerlukan
cahaya, dengan dilakukan percob aan ini membuktikan
tumbuhan akan menggerakan batangnya serta daun-daunnya kepada arah cahaya.
Perlakuan lubang diatas menyebabkan proses perkecambahan biji cepat dan sesuai
dengan arah tumbuh tumbuhan. Dan dari dua perlakuan dapat diperoleh hal-hal
yang berpengaruh terhadap biji-biji sebagai berikut :
1.
Cahaya berperan penting dalam proses
pertumbuhan dan arah tumbuhan karena sifat dasar tanaman sejati yaitu fototrop
atau menuju ke arah cahaya.
2.
Arah tumbuh tumbuhan dari biji menuju
sumber cahaya dapat terbukti jika faktor cahaya itu sendiri tersedia dalam
intensitas yang cukup..
3.
Jika pertumbuhan biji lancar seperti
percobaan lubang atas berarti fototropisme terbukti, yaitu arah tumbuh tumbuhan
menuju ke arah sumber cahaya, atau lebih dikenal dengan fototropisme positif.
4.
Akar tumbuh selalu menuju ke arah
sumber air (hidrotrop) dan tidak menuju ke sumber cahaya, atau lebih dikenal
dengan fototropisme negatif.
· DAFTAR PUSTAKA
wikipedia.com
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar