Senin, 20 April 2015

FOTOTROPISMIE

TUGAS INDIVIDU
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK 4107)

FOTOTROPISME







DI SUSUN  OLEH :
NAMA      : DIMAS ANGGIH P
NIM           : 825133079
POKJAR   : PURWOKERTO  BARAT




PROGRAM STUDI S1-PGSD
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UIVERSITAS TERBUKA
UPBJ PURWOKERTO
2015-1

PENDAHULUAN
Kebiasaan atau perilaku pada tumbuhan agaknya merupakan bawaan. Semua spesies apapun bereaksi dengan cara yang sdama terhadap stimulus tertentu. Tidak ada yang bersifat sementara mengenai respon tumbuhan apapun. Tumbuhan tidak memiliki system saraf, perilaku tumbuhan hanya terbatas pada gerak tumbuh dan gerak turgor. Gerak yang arahnya ditentukan oleh arah stimulus yang mengenai tumbuhan disebut tropisme.membengkonya koleoptil avena (oat) ke arah sumber cahaya adalah fototopisme positif. Gerak yang umum, yaitu yang tidak di arahkan ka arah ttertentu disebut gerak nasti. Terbukanya bunga tulip pada hari-hari yang hangat merupakan termonasti.
Kebanyakan dari organisme berekasi terhadap stimulus dengan bergerak secara otomatis langsung mendekati atau menjauh dari sudut tertentu terhadapnya. Respon ini disebut teksis. Hal ini sama dengan tropisme pada tumbuhan kecuali bila lokomosi yang nyata dari seluruh organisme terlibat.bahkan organisme se-sederhana
Tropisme adalah pergerakan dalam pertumbuhan sel (umumnya pada sel tumbuhan) yang menyebabkan pergerakan organ tumbuhan utuh menuju atau menjauhi sumber rangsangan (stimulus).Apabila pergerakan pertumbuhan menuju ke arah sumber rangsangan maka disebut tropisme positif, sedangkan pergerakan pertumbuhan yang menjauhi sumber rangsangan disebut tropisme negatif. Secara etimologis, tropisme berasal dari bahasa Yunani "tropos" yang memiliki makna "berputar".Saat ini telah ditemukan beberapa macam tropisme berdasarkan sumber stimulus atau rangsangannya.




TUJUAN
-      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh besar dalam proses fototropisme.



ALAT DAN BAHAN
- Gardus
- Gunting / cuter
- Aqua Gelas
- Tanah
- Air
- Biji kecambah / Jagung / Kacang merah/ kedelai









CARA KERJA

a.       Siapkan alat dan bahan, ambil gardus yang akan di gunakan
b.      Lubangi gardus tersebut membentuk lingkaran/kotak kurang lebih 3-5 cm
c.       Kemudian ambil aqua gelas, potong bagian atasnya, karna akan digunakan untuk menanam biji kecambah nya
d.      Siapkan air dan tanah
e.       Kemudian tanam biji kecambahnya di dalam aqua gelas, dan sebaiknya jangan terlalu dalam, menaruh biji kecambah
f.       Kemudian tutupi percobaan tersebut dengan gardus yang sudah di lubangi tadi.
g.      Dan terakhir amati selama 3 hari berturut-turut.


.








PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan, kita bisa membuktikan bahwa fototropisme adalah gerak arah tumbuhan menuju pada rangsang cahaya matahari. Gerak ini hanya berlaku pada daun dan batang karena bersifat fototrop, sedangkan akar hidrotrop atau menuju ke arah sumber air. 
Pada percobaan biji monokotil dan dikotil lubang diatas, kita dapat melihat bahwa pertumbuhan perkecambahan pada jenis biji tersebut sangat cepat. Hal ini dikarenakan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi. Seperti jumlah intensitas cahaya, dimana lubang diatas lebih  banyak seiring dengam arah tumbuh kotiledon. Faktor cahaya ini berpengaruh terhadap biji jagung dan biji kacang merah yaitu arah tumbuh batang beserta daun menuju arah yang normal yaitu menuju atas, selain itu tumbuhan yang tumbuh dari biji tumbuh dengan subur. Selain faktor cahaya, ada juga faktor ketersediaan air. Ada juga faktor kelembabpan yang berpengaruh pada pengaktifan enzim-enzim pertumbuhan. 
Sedangkan pada perlakuan lubang dibawah, kedua sampel jenis biji monokotil dan dikotil tumbuh agak lambat, ini dikarenakan faktor pencahayaan yang kurang maksimal oleh arah dari bawah, dimana arah tumbuh akar. Sehingga pertumbuhan kotiledon sangatlah lambat, dan arahnya agak membungkuk ke bawah. Ini dikarenakan gerak oleh rangsang cahaya dari bawah. Faktor kelembapan disini berperan aktif karena cahaya bersal dari bawah specimen yard, sehingga mempengaruhi penguapan dan kelembabpan menjadi tinggi. Disisi lain faktor ketersediaan air yang membuat suasana dalam specimen yard tidak begitu kering. 
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keterlambatan pertumbuhan kotiledon biji kacang merah(dikotil), selain faktor cahaya dan air. Faktor yang sangat mendasar yaitu biji dikotil memilki sifat yang lambat betumbuh atau memerlukan waktu yang lebih lama untuk proses pertumbuhan, jika dibandingkan dengan biji monokotil yang tumbuhnya relatif lebih cepat karena sifat dari mayoritas tanaman berbiji monokotil adalah berumur pendek, lain dengan dikotil yang berumur rata-rata relatif lama. Kemungkinan lain adalah biji yang digunakan untuk percobaan sudah terlalu tua atau masih terlalu muda, sehingga kotiledonnya lambat tumbuh dengan baik.








KESIMPULAN
Pada percobaan fototropisme dapat kita simpulkan Semua jenis tumbuhan memerlukan cahaya, dengan dilakukan percob  aan ini membuktikan tumbuhan akan menggerakan batangnya serta daun-daunnya kepada arah cahaya. Perlakuan lubang diatas menyebabkan proses perkecambahan biji cepat dan sesuai dengan arah tumbuh tumbuhan. Dan dari dua perlakuan dapat diperoleh hal-hal yang berpengaruh terhadap biji-biji sebagai berikut :
1.    Cahaya berperan penting dalam proses pertumbuhan dan arah tumbuhan karena sifat dasar tanaman sejati yaitu fototrop atau menuju ke arah cahaya.
2.    Arah tumbuh tumbuhan dari biji menuju sumber cahaya dapat terbukti jika faktor cahaya itu sendiri tersedia dalam intensitas yang cukup..
3.    Jika pertumbuhan biji lancar seperti percobaan lubang atas berarti fototropisme terbukti, yaitu arah tumbuh tumbuhan menuju ke arah sumber cahaya, atau lebih dikenal dengan fototropisme positif.
4.    Akar tumbuh selalu menuju ke arah sumber air (hidrotrop) dan tidak menuju ke sumber cahaya, atau lebih dikenal dengan fototropisme negatif.





·         DAFTAR PUSTAKA

 wikipedia.com 






LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar