TUGAS INDIVIDU
PRAKTIKUM IPA DI SD (PDGK 4107)
REPRODUKSI TUMBUHAN
DI SUSUN OLEH
:
NAMA : DIMAS ANGGIH P
NIM : 825133079
POKJAR
: PURWOKERTO BARAT
PROGRAM STUDI S1-PGSD
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UIVERSITAS TERBUKA
UPBJ PURWOKERTO
2015-1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Makhluk hidup dibekali kemampuan oleh
Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat mempertahankan jenisnya yaitu dengan melakukan
reproduksi. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai alat gerak
aktif. Perlu adanya alat bantu dalam proses reproduksi untuk menghasilkan
keturunan. Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksualpada
tumbuhan berbunga. Organ reproduksi (benang saridan putik)
terdapat pada bunga.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan
dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah.
Buah adalah struktur yang membawa biji. Morfologi dari suatu bunga dapat menjadi
dasar bagi klasifikasi tanaman. Tanaman yang memiliki system kekerabatan dekat
umumnya memiliki ciri atau morfologi bunga yang hampir sama. Contohnya untuk
tanaman dari keluarga papilonaceae memiliki ciri khas bunga berbentuk terompet.
TUJUAN
·
Mengetahui alat
reproduksi pada tumbuhan berbunga
ALAT DAN BAHAN
·
Bunga sepatu
·
Silet / pemes
·
Alat tulis
CARA KERJA
·
Pada
praktek kali ini pembahasan mengenai alat reproduksi pada bunga
·
Pertama-
tama siapkan bunga yang akan di gunakan
·
Selanjutnya
potong bunga menjadi 2 bagian dengan cara membuang mahkotanya dengan hati-hati
·
Setelah
itu iris bakal buah menjadi setengah bagian
·
Untuk
memperjelas keterangannya, bisa dilihat pada dua gambar dibawah ini
.
PEMBAHASAN
Pada pembahasan tentang
reproduksi ini saya akan menjelaskan secara terperinci dengan topic
·
Bagian-bagian bunga beserta fungsinya
·
Penjelasan penyerbukan,pembuahan
·
Tipe-tipe bunga
A.
Bagian-bagian bunga dan fungsinya
Bagian-bagian
bunga secara umum antara lain sebagai berikut..
a.
Tangkai Induk Bunga
Tangkai
induk bunga atau ibu tangkai bunga (rachis, penduluncus, penduluncus communis)
adalah aksis perbungaan dalam lanjutan dari batang atau cabang.
b.
Tangkai Bunga
Tangkai
bunga (pedicellus) adalah bagian bunga yang tepat berada dibagian bawah bunga
yang merupakan pendukung terakhir dari cabang bunga. Fungsi dari tangkai bunga
adalah penghubung antara bunga dengan ranting dan tangkai bunga juga berfungsi
sebagai penopang bunga.
c.
Dasar Bunga
Dasar
bunga (receptacle) adalah bagian ujung bunga dalam melekatkan dan bertumpunya
mahkota bunga. Fungsi dari Dasar bunga adalah tempat bertumpunya atau letak
mahkota bunga.
d.
Daun Pelindung
Daun
pelindung (brachtea) adalah daun yang diketiaknya ditumbuhi bunga, daun
pelindung merupakan daun terakhir.
e.
Daun Tangkai
Daun
tangkai (brachteola) adalah daun yang letaknya berada di pangkal tangkai bunga
yang berperan sebagai pelindung.
f.
Kelopak Bunga
Kelopak
bunga (sepal) adalah bagian bunga yang melindungi dan menyelimuti mahkota
disaat bunga masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota
bunga ketika kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar. Kelopak bunga biasanya
warna dan bentuknya menyerupai daun.
g.
Mahkota Bunga
Mahkota
bunga (corolla) adalah bagian bunga yang paling indah yang memiliki beraneka
ragam warna yang menarik, dari keindahan bagian bunga ini (mahkota), mahkota
bunga disebut sebagai perhiasan bunga. Dari warna-warna
menarik tersebut, mahkota bunga memikat serangga-serangga yang berfungsi
sebagai proses penyerbukan.
h.
Benang Sari
Benang
sari (stamen) adalah alat kelamin jantan sebagai alat perkembangbiakan bunga
atau fertil yang terdiri atas kepala sari (anthera), serbuk sari (polen),
tangkai sari (filament) dan penunjang kepala sari. Fungsi benang sari adalah
sebagai alat kelamin jantan.
I.
Putik
Putik
(pistil) adalah bagian alat perkembangbiakan bunga atau fertil yakni alat
kelamin betina dan terdapat bakal bunga dan bakal biji pada putik. Putik
terdapat ditengah-tengah bagian bunga yang dikelilingi oleh benang sari. Putik
terdiri atas dua bagian yakni kepala putik dan tangkai putik.
B.
Penyerbukan dan Pembuahan
Penyerbukan
Penyerbukan berdasarkan
asal serbuk sari
Serbuk sari dapat berasal dari beberapa sumber. Berdasarkan asal serbuk sari
dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
• Otogami/penyerbukan sendiri
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga
yang sama (satu bunga). Pada saat terjadi otogami, dapat saja terjadi beberapa
gangguan yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Misalnya:
– Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu daripada
putik. Misalnya pada seledri, Allium sp. (bawang), dan Zea mays (jagung).
– Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk
sari. Misalnya pada bunga Brassica sp. (kol), bunga Theobroma cacao (cokelat),
dan bunga Persea Americana (avokad).
Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.
• Kleistogami
Kleistogami merupakan bagian dari otogami yang
terjadi pada saat bunga belum mekar. Contohnya kacang tanah.
• Geitonogami/penyerbukan tetangga
Geitonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk
sari yang berasal dari bunga lain , tetapi masih dalam satu individu.
• Alogami/penyerbukan silang
Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan
oleh serbuk sari yang berasal dari individu lain , namun masih dalam satu
jenis.
• Bastar/hibridogami
Bastar merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga
tumbuhan beda jenis.
Penyerbukan
berdasarkan faktor yang membantu
Penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
• Anemogami
Anemogami merupakan proses penyerbukan dengan bantuan angin.
Ciri-cirinya, yaitu:
• Serbuk sari banyak, ringan, kecil, kering, dan permukaannya halus.
• Kepala sari mudah bergoyang.
• Tidak mempunyai perhiasan/mahkota bunga (jika ada berukuran kecil).
• Kepala putik besar.
• Letak serbuk sari bergantungan/bertangkai panjang.
• Bunga tidak berbau.
• Tidak mempunyai kelenjar madu.
• Putik melekat di tengah, berbentuk spiral sehingga membentuk permukaan yang
lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari.
• Bunga tidak berwarna cerah dan biasanya hijau.
Contohnya Gramineae (rumput), Oryza sativa (padi), Saccharum officinarum
(tebu),dan Imperata Cylindrica (alang-alang).
• Hidrogami
Hidrogami merupakan proses penyerbukan dengan
bantuan air. Jenis penyerbukan ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di
air. Misalnya hidrila (Hydrilla verticilata).
• Zodiogami
Zoidiogami merupakan proses penyerbukan dengan
bantuan hewan.
Berdasarkan nama hewannya, tipe penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu:
– Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Saat mengisap
madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga berpindah ke
bunga lain atau menyentuh kepala putik bunga yang sama, serbuk sari akan
tertinggal di kepala putik tersebut sehingga terjadi penyerbukan.
Ciri-cirinya:
– Bunga berbau khas.
– Mahkota bunga berwarna menarik/mencolok.
– Mempunyai kelenjar madu.
– Benang sari di dalam bunga.
– Kepala sari bersatu di bagian dasar atau belakangnya.
– Serbuk sari sedikit, besar, seperti tepung, berat, lengket.
– Putik lengket dan kecil.
– Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan
burung.
Biasanya bunga mengandung madu dan air, serta mengandung unsur warna merah
karena burung peka terhadap warna ini.
– Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan
kelelawar. Biasanya bunga mekar pada malam hari, berukuran besar, berwarna
cerah, dan letaknya tidak tersembunyi.
– Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan
siput.
3. Pembuahan
Pembuahan atau fertilisasi merupakan proses
peleburan antara inti sperma dengan sel telur. Pada tumbuhan, ada 2 macam
pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda. Pembuahan tunggal
adalah pembuahan yang hanya memungkinkan sekali peleburan inti sperma dengan
inti sel telur. Pembuahan tunggal biasa terjadi pada gimnosperma. Pembuahan
ganda adalah pembuahan yang menyebabkan terjadinya dua kali peleburan inti
sperma. Pertama , peleburan antara inti sperma I dengan sel telur membentuk
lembaga. Kedua, peleburan antara inti sperma II dengan kantong lembaga sekunder
yang akan berkembang menjadi endosperma. Pembuahan ganda biasanya terjadi pada
angiosperma.
C.
Tipe-tipe bunga
Seperti yang telah say
abaca pada artikel http://www.gudangmateri.com/2009/03/bagian-dan-tipe-bunga.html
tentang tipe-tipe bunga Tipe pada
Bunga , berdasarkan pembagian Tipe Seks pada Bunga , Tipe Simetri
pada Bunga, dan Perbungaan.
Tipe seks pada bunga
Androecium :
seluruh alat kelamin jantan yang terdapat pada bunga, yaitu:
* benang sari (stamen)
* Tepung sari (pollen) : mengandung inti sperma
Gynaecium :
seluruh alat kelamin betina yang terdapat pada bunga, yaitu:
* bakal buah (ovarium)
* bakal biji (ovulum) : mengandung sel telur
(ovum)
Berdasarkan keberadaan alat kelamin, bunga
dibedakan menjadi :
* bunga jantan (masculus : } ) : hanya punya
androecium
* bunga betina (femineus : |) : hanya memiliki
gynaecium
* hermaphroditus (|} ) : memiliki keduanya
Tipe simetri
Bidang simetri : bid. vertikal yang membagi
bentuk bunga menjadi 2 bagian yang sama & sebangun.
1. Radial
simetri (actinomorphus/regularis)
: banyak bidang simetri
Misal : Lombok (Capsicum annuum L), tembakau
(Nicotiana tabaccum L)
Tipe simetri (kiri) dan bentuk bunga (kanan)
actinomorphus
2. Bilateral
simetri (zygomorphus): hanya
dapat dibagi oleh bidang simetri dalam satu jurusan
Misal : Anggrek (Orchidaceae), kacang-kacangan
(Papilionaceae)
Tipe simetri (kiri) dan bentuk bunga (kanan)
zygomorphus
3. Asimetri (asymmetrus) : tidak mempunyai bidang
simetri sama sekali
Misal : Cannaceae dan Marantaceae
Perbungaan (inflorescentia)
Perbungaan (inflorescentia) : sekelompok bunga
yang serupa dan tersusun menurut cara-cara tertentu pada sebuah pohon bunga
Berdasarkan atas urutan mekarnya bunga-bunga,
perbungaan dibedakan menjadi :
1. Perbungaan tak terbatas (Inflorescentia
racemosa, centripetala)
* Tangkai utama (pedunculus) panjang dan
ujungnya tidak berbunga
* Tangkai utama dalam pertumbuhan memanjang
berturut-turut membentuk anak tangkai dari pangkal ke ujung
* Jumlah anak tangkai tidak terbatas
* Tangkai utama lebih panjang dari anak tangkai
* Bunga mekar dari bawah ke atas
2. Perbungaan terbatas (Inflorescentia cymosa,
centrifuga)
* Ujung tangkai utama (pedunculus) berbunga
(tidak dapat tumbuh terus ke atas)
* Percabangan anak tangkai tidak berbeda dengan
tangkai utama
* Jumlah anak tangkai terbatas
* Tangkai utama lebih pendek dari anak tangkai
* Bunga pada ujung tangkai utama mekar lebih
dulu (Bunga mekar dari atas ke bawah)
Berdasarkan atas percabangan tangkai utama,
perbungaan dibedakan menjadi :
1. Tangkai utama tidak bercabang dan bunga-bunga
tidak bertangkai (duduk)
* Bulir (spica)
* Untai (amentum)
* Tongkol (spadix)
* Bongkol (capitulum)
2. Tangkai utama tidak bercabang dan
bunga-bunganya bertangkai
* Tandan (racemus/botrys)
* Payung (umbella)
3. Tangkai utama bercabang berulang kali;
masing-masing dengan dua cabang samping
* Malai (panicula)
* Payung majemuk (umbella composita)
* Lembing (anthela)
4. Tangkai utama bercabang dan tiap cabang
membentuk satu cabang samping; bunga-bunganya bertangkai monochasium
* Sekrup (bostryx)
* Sinsinus (cincinnus)
* Sabit (drepanium)
* Kipas (rhipidium)
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami
lakukan, dapat di simpulkan bahwa bunga memiliki bagian-bagian
dan fungsinya sendiri untuk bereproduksi. Selain itu bunga juga memili
berbagai banyak tipe-tipe nya .
Pengetahuan tentang morfologi bunga dapat mempermudah
kita dalam menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat
menentukan jenis penyerbukannya.. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman
adalah penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa
melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal dari
terbentuknya individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi secara alami
dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya dan lain-lain.
·
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar